KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PESAWAT SEDERHANA
PERCOBAAN
1 : KATROL
Laporan
Praktikum IPA Modul 4. Katrol
PERCOBAAN
1: KATROL
Tabel
4.7
.Data
hasil kalibrasi
No |
Beban |
Data
hasil kalibrasi |
1 |
20
garm |
0,25
N |
2 |
50
gram |
0,36
N |
3 |
100
gram |
1,26
N |
4 |
150
gram |
1,89
N |
5 |
200
gram |
2,52
N |
2.
Skala pada pegas: 0-8 N
3.
Perbandingan dengan massa A
Berdasarkan
tabel 4.7. dapat dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1
Pembahasan
Kami
melakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 50 gram, 100 gram, 150 gram, dan 200
gram dengan menggunakan neraca pegas skala 0,8 NHasil kalibrasinya seperti
tertuang dalam tabel 4.7. kemudian pada beban A diganti secara
berurutan mulai dari 100 gram hingga 400 gram, lalu dicatat
perubahan skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol
bergerak di A secara bergantian sesuai urutan beban.
Kesimpulan
Semakin
jauh jarak beban dengan katrol semakin kecil gaya yang diperlukan.
Jawaban
Pertanyaan
Jika
saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka
satu skala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram.
100
gram = 20 skala kecil
1
skala kecil = 100 : 20
1
skala kecil =5 gram
b.
Keuntangan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah dalam menarik beban
keatas
menggunakan
katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan dibandingkan jika menarik beban
secara
langsung.
c.
Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah kuasa yang diperlukan
pada
katrol
bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil dari pada kuasa yang diperlukan
pada
katrol
tetap.
d.
Yang lebih menguntungkan adalah kartol tetap karena katrol ini dapat selalu
berubah-ubah
posisinya.
PERCOBAAN 2: TUAS
Tabel
4.8
Hasil
Pengamatan pada Tuas
No |
Lengan
Beban |
Jarak
OR |
Jarak
OE |
Beban
Kuasa |
1 |
100
gram |
3
cm |
25,5
cm |
20
gram |
2 |
50
gram |
6
cm |
14,5
cm |
20
gram |
3 |
20
gram |
7
cm |
14
cm |
10
gram |
Pembahasan
Kami
menyatel alat seperti tuas pada KIT IPA SD agar dalam keadaan
setimbang. Mula-mula kami menggantungkan beban seberat 100 gram pada lengan A
(sebelah kiri) dan pada lengan B seberat 20 gram. Kemudian digeser-geser
posisinya agar dalam keadaan setimbang, lalu kami mengukur jarak OR (antara
lengan beban kanan / B ketitik O / titik tumpu). Jarak OE (antara lengan beban
kanan / B ketitik O / titik tumpu). Kegiatan ini diulangi hingga 3 kali seperti
terlihat pada tabel diatas ( tabel 4.8.)
Jawaban
Pertanyaan
Jika massa di
A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR dibandingkan OE akan
lebih pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat.
Berdasarkan
hasil percobaan maka:
Beban
x lengan beban = 20 x 100 = 2000 gram
=
20 x 50 = 1000 gram
=
10 x 20 = 200 gram
Contoh
pasawat sederhana yang menggunakan asas tuas:
Golongan
1 : jungkit-jungkit, gunting, palu, linggis, pencabut paku
Golongan
2 : alat pemecah buah / biji, saat kita mendorong gerobak pasir.
Golongan
3 : saat kita menggunakan sekop.
No comments:
Post a Comment